JAKARTA, SATRIAMUDA.ID - Rabu (11/6) perwakilan klub-klub yang berkompetisi di IBL Indonesia menghelat pertemuan virtual guna membahas kelanjutan liga musim 2020 yang terhenti setelah seri ke-6 di Surabaya bulan Maret lalu. Pada pertemuan ini disepakati beberapa hal penting terkait kelanjutan sisa musim ini, IBL Indonesia melalui direktur utamanya, Junas Mirardiansyah menegaskan bahwa 4 September akan menjadi waktu dimulainya kembali IBL Pertamax musim 2020. Dalam keterangannya, Junas menegaskan bahwa sisa musim 2020 akan diselesaikan dengan menggunakan format playoff, dimana 9 tim kontestan (tanpa Indonesia Patriots) akan saling bertanding untuk memperebutkan titel juara Indonesia 2020.
Sisa musim 2020 direncanakan akan dilanjutkan tanpa penonton, keputusan ini diambil sebagai salah satu bentuk pencegahan penyebaran virus dan sebagai langkah menjaga kesehatan serta keselamatan pemain. Selain itu, IBL Indonesia juga menyatakan kemungkinan akan menyelesaikan kompetisi ini di satu kota saja. Jakarta dan Yogyakarta adalah dua nama tempat yang menjadi opsi bagi IBL untuk melanjutkan kompetisi ini. Keputusan-keputusan ini diambil dengan mempertimbangkan efektifitas bagi tim kontestan, serta keselamatan semua pihak yang terlibat di dalamnya.
Rony Gunawan, selaku Vice President of Basketball Operations Satria Muda Pertamina menyambut dengan gembira kabar ini. "Kabar ini merupakan kabar yang sangat menggembirakan bagi seluruh pecinta basket di seluruh Indonesia, klub-klub IBL, dan para pemainnya. Mereka pasti sudah tidak sabar untuk bermain kembali," ujar pemakai nomor 32 di Satria Muda Pertamina dulu. Rony juga menyatakan mendukung apapun keputusan yang dihasilkan oleh liga, Ia menegaskan bahwa Satria Muda siap berkompetisi dengan atau tanpa pemain asing. "Jika bermain tanpa pemain asing, kami berharap ke-11 pemain yang kita miliki saat ini bisa tetap berada dalam kondisi yang sehat dan jauh dari cedera. Bermain tanpa pemain asing juga akan menjadi arena yang baik bagi pemain-pemain lokal Satria Muda untuk unjuk kebolehan," ujar Rony.
Sandy Ibrahim, salah satu penggawa lokal yang bersinar di musim 2020 © Fernando Randy/SM Pertamina
Secara terpisah, salah satu pemain Satria Muda Pertamina, Bima Riski Ardiansyah menyatakan antusiasmenya menyambut kepastian kembalinya kompetisi. Meskipun menyimpan rasa khawatir terhadap keselamatan pemain, Ia menekankan bahwa dengan mengikuti protokol yang ditetapkan oleh pemerintah dan para ahli, resiko dapat diminimalisir. Sampai saat ini, Satria Muda Pertamina masih membahas secara internal waktu yang tepat untuk mengumpulkan para pemainnya kembali ke Jakarta untuk memulai latihan. Hingga kepastian ini dicapai, tim akan tetap berlatih secara daring dari rumah masing-masing. (TSA)