JAKARTA, SATRIA-MUDA.ID - Kita sering kali mendengar bahwa dalam dunia olahraga yang diperlukan bukan hanya mengasah kemampuan kala pertandingan tapi juga diperlukan bekal pembelajaran yang baik dan benar kala latihan. Berangkat dari pemahaman itulah Satria Muda Pertamina menjadi salah satu tim yang paling aktif dalam hal berbagi ilmu di dunia bola basket.
Setelah berkeliling ke berbagai daerah di Indonesia akhirnya tim dengan ciri khas warna biru ini punya kesempatan untuk berbagi di rumah mereka sendiri Mahaka Square Kelapa Gading Jakarta Utara pekan lalu.
Dan kali ini giliran pelatih skill dan development yang juga berstatus biru baru Will Jefferson yang ambil bagian untuk berbagi ilmunya dalam dunia basket. Coach Will sendiri sudah malang melintang dalam dunia kepelatihan karena cukup banyak bakat-bakat baru yang lahir dan pernah dipoles oleh dirinya.
“Menyenangkan itu kalimat pertama saya ketika mendapat kesempatan melatih mereka semua hari ini, selain itu saya amat menyukai antusiame mereka yang tinggi dalam bola basket. Karena kemauman belajar dan energi yang besar adalah dua hal yang akan membawa mereka menjadi lebih baik dalam olahraga ini,” kata Coach Will yang ditemui disela-sela klinik kepelatihannya.
Sore itu Will membagi kelasnya menjadi dua bagian menurut umur mereka masing-masing. Itu karena metode pelatihan disetiap kelompok umur memang berbeda-beda. Dan menurutnya dengan pola yang tepat itulah yang akan membuat mereka semakin menyukai basket.
“Tentu ada perbedaan kita tidak bisa menyamaratakan semuanya. Karena setiap kelompok umur punya kemampuannya masing-masing. Dengan metode yang sesuai akan mempercepat mereka menyerap ilmu dan berkembang,” lanjutnya. Ditanya soal apakah dia berharap terus punya kesempatan untuk mengembangkan bakat-bakat muda bola basket disini, Will menjawab tentu saja.
“Saya berharap klinik kepelatihan ini bukan yang terakhir bagi mereka karena kita tahu semakin sering kita belajar makan akan semakin baik. Dan saya harap ini segera menjadi tradisi baik di Satria Muda maupun di Satria Muda Academy,” pungkas pria asal Houston Amerika Serikat ini.
Hal senada juga datang dari managing director SM Christian Ronaldo Sitepu, menurutnya memang kelas-kelas yang bernaung di program SM Care ini perlu lebih sering diadakan. Baik bagi lingkup Satria Muda maupun bukan.
“Sebenarnya tujuan utamanya adalah supaya para pelatih kami di Satria Muda Academy dapat menyerap ilmu dari coach Will. Mulai dari bagaimana cara dia melatih, memberikan materi, hingga cara-cara dia memoles para pemain di berbagai usia. Jadi bukan anak-anak saja yang belajar tapi para pelatih juga sekalian menyerap ilmunya,” kata pria yang akrab disapa Dodo ini.
Program ini juga sebagai respon Satria Muda terhadap salah satu peraturan IBL yang mengharuskan setiap tim memiliki academy mereka sendiri sebagai pengganti draft dalam mencari pemain muda setiap musimnya.
“itu nantinya yang akan menjadi bagian rencana besar dari kami di SM. Dan kami yakin dengan banyaknya klinik kepelatihan seperti ini ditubuh Satria Muda Academy akan memunculkan bakat-bakat baru yang tentu saja tidak menutup kemungkinan kelak akan menjadi pemain Satria Muda. Seperti Hans Abraham dan Sandy Ibrahim yang sekarang masih terus eksis di dunia basket profesional Indonesia,” tutupnya.