Bahasa Indonesia
JAKARTA, SATRIAMUDA.ID - SM Pertamina menjalani fase lanjutan dalam persiapan menyambut musim baru IBL Pertamax 2021 yang direncanakan digelar pada 15 Januari mendatang. Dalam fase lanjutan ini, SM Pertamina mulai menjalani latih tanding menghadapi sesama tim-tim kontestan IBL lainnya dengan tetap memperhatikan aspek kesehatan dan keselamatan pemain.
West Bandits Solo, tim debutan untuk IBL Pertamax musim 2021 mendatang menjadi lawan perdana Satria Muda Pertamina pertandingan uji coba yang digelar pada Selasa (1/12) ini. Meskipun menyandang predikat sebagai tim baru, West Bandits Solo nampak komplit dan berpengalaman mengingat banyak pemain-pemain berpengalaman di liga yang musim ini memperkuat tim asal Surakarta ini seperti Moh. Alan As'Adi, Francisco Yogi Da Silva, Merio Ferdiansyah, dan mantan punggawa SM Pertamina, Fadlan Minallah.
Pada kuarter yang pertama, West Bandits menurunkan Cio Manuputty, Alan As'Adi, Fadlan Minallah, Andre Adriano, serta Mei Joni sebagai 5 pemain mula. Komposisi ini mampu memberikan perlawanan yang sengit sepanjang kuarter pertama. West Bandits unggul tipis atas Satria Muda Pertamina 12-13 pada akhir kuarter pertama.
Pertandingan berbalik arah pada kuarter yang kedua dan ketiga, Christian Gunawan, dkk mampu mengungguli West Bandits dengan skor 11-4 dan 11-9. Meskipun terbilang rendah secara perolehan angka, namun capaian ini menunjukkan konsistensi permainan anak-anak asuh Milos Pejic sepanjang pertandingan. Bangkit pada kuarter keempat, West Bandits mampu mengungguli SM Pertamina dengan catatan skor 13-19. Namun selisih angka yang terlanjur besar pada kuarter-kuarter sebelumnya memberikan kemenangan tipis bagi Satria Muda Pertamina dengan skor 47-45.
Dalam pertandingan ini, SM Pertamina hanya memainkan 10 orang pemain. Laurentius Steven Oei yang musim kemarin memperkuat Indonesia Patriots sudah kembali dan ikut bermain dalam pertandingan ini, begitu juga dengan rookie Arief Febri yang dipercaya bermain selama 11 menit oleh pelatih. Pemain-pemain Satria Muda Pertamina lainnya yang baru usai memperkuat tim nasional pada Kualifikasi Piala Asia di Manama, Bahrain masih diliburkan untuk mengembalikan kebugaran dan belum memperkuat tim.
Meskipun berhasil meraih kemenangan, masih banyak aspek teknis yang menjadi catatan dari tim kepelatihan untuk diperbaiki kedepan. Disisi yang lain, pertandingan ini merupakan momentum yang bagus bagi para pemain untuk merasakan kembali pertandingan yang kompetitif. Meski terbilang sebagai low scoring game, penampilan Satria Muda Pertamina dalam pertandingan ini terbilang cukup solid dan padu. Pekerjaan rumah selanjutnya bagi Milos Pejic serta staf teknis yang mendampinginya adalah mengintegrasikan pemain-pemain SM yang berada di tim nasional Indonesia kedalam sistem permainan yang Ia inginkan dalam waktu yang relatif singkat.
Christian Gunawan menjadi pengumpul poin terbanyak bagi Satria Muda Pertamina dengan catatan 11 poin, diikuti oleh Bima Riski Ardiansyah yang mencetak 9 poin. Sementara Laurentius Steven Oei tampil dominan di area bawah ring dengan catatan 7 rebound dari pertandingan ini. (TSA)
Klub bola basket Satria Muda didirikan di Jakarta pada 28 Oktober 1993. Satria Muda konsisten berkompetisi pada kasta tertinggi bola basket Indonesia sejak tahun 1996 hingga hari ini dengan koleksi 12 gelar juara. Pada tahun 1999 Satria Muda dikelola oleh Grup Mahaka melalui Yayasan Darma Bhakti Mahaka. Sejalan dengan visi Satria Muda untuk mengelola klub secara profesional, pada tahun 2011 pengelolaan klub berpindah & dilaksanakan oleh PT. Indonesia Sport Venture. Satria Muda juga konsisten menyumbangkan pemain bagi tim nasional Indonesia, sejalan dengan slogan Satria Muda Juara Indonesia-Indonesia Juara.
